JAKARTA. Liputan6.com - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menetapkan arah kebijakan pembangunan bidang transportasi laut tahun 2020-2024.
Hal ini disusun khususnya dalam mendukung konektivitas maritim nusantara, dengan lebih menitikberatkan pada perwujudan logistik maritim dan peningkatan konektivitas pelayaran.
Salah satunya adalah upaya meningkatkan efisiensi logistik dalam mendukung perekonomian nasional adalah melalui integrasi layanan marine nasional.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha dalam acara Marine Business Forum yang diselenggarakan oleh PT. Pelindo Jasa Maritim, di Bali, akhir pekan lalu.
Dalam acara yang mengusung tema "Marine Integration for the Nation" ini Dirjen Arif menyampaikan beberapa upaya integrasi yang sudah dimulai dari standarisasi layanan marine. Standarisasi tersebut diharapkan dapat menghadirkan kualitas pelayanan prima yang sama di lebih banyak lagi pelabuhan di Indonesia.
"Adanya kualitas pelayanan prima yang terstandarisasi pada layanan marine di seluruh Indonesia akan memberikan manfaat efisiensi pada proses bisnis logistik di Indonesia," jelas Dirjen Arif.
Langkah tersebut merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang harus didukung oleh seluruh stakeholder terkait.