Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia telah mencanangkan program prioritas untuk tahun 2021-2026 di mana salah satunya adalah memperkuat logistik maritim. Bahkan Kadin telah membentuk badan logistik dan rantai pasok.
Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengaku, telah menyiapkan 5 strategi dalam upaya mendukung dan memperkuat industri logistik maritim di Indonesia.
"KADIN melihat lima area fokus untuk digitalisasi industri perkapalan dan logistik.
Pertama, kemitraan antar pemain publik dan swasta untuk menciptakan platform logistik multimoda digital untuk menciptakan transparansi dalam sistem," kata Arsjad dalam Virtual Expo Maritime Indonesia 2021, Kamis (28/10).
Kedua, integrasi data dari semua pemangku kepentingan terkait di sektor swasta dan publik untuk menciptakan pandangan holistik dan semua hal yang terkait dengan logistik.
Ketiga, mendorong pengembangan teknologi logistik digital misalnya melalui program pendampingan dan peningkatan daripada akses pendanaan.
Keempat, merekomendasikan perubahan peraturan yang diperlukan untuk memungkinkan berbagi informasi yang diperlukan antara sektor publik dan swasta.
Kelima, pengembangan jaringan informasi dan Telekomunikasi untuk transportasi laut untuk memungkinkan digitalisasi
Dia berharap Kadin dan Indonesian National Shipowners' Association (INSA) melalui 5 fokus ini dapat mengawal bersama-sama mencapai tujuan Indonesia emas di tahun 2045 sebagaimana cita-cita Presiden.
"Saya melihat perlunya strategi memperkuat digitalisasi di industri maritime Indonesia ke depan. Hal ini sejalan dengan program Indonesia emas 2045, di mana bapak Presiden mengatakan di tahun 2045 satu abad kemerdekaan Indonesia akan menjadi tahun emas untuk Indonesia. Ini adalah visi besar Indonesia, Indonesia emas yang diwujudkan melalui industri 4.0," pungkasnya.
Digitalisasi Industri Maritim
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, pemerintah perlu memperkuat strategi digitalisasi industri maritim Indonesia ke depan, agar bisa mencapai Indonesia emas di tahun 2045. Menurutnya, Presiden Jokowi mengatakan di tahun 2045 atau satu abad kemerdekaan, akan menjadi tahun emas untuk Indonesia.
"Saya melihat perlunya strategi memperkuat digitalisasi di industri maritim Indonesia ke depan. Hal ini sejalan dengan program Indonesia emas 2045. Ini adalah visi besar Indonesia, Indonesia emas yang diwujudkan melalui industri 4.0," kata Arsjad dalam Virtual Expo Maritime Indonesia 2021, Kamis (28/10).
Arsjad menyampaikan, urbanisasi yang tumbuh tinggi di seluruh Indonesia menyebabkan meningkatnya permintaan logistik. Oleh karena itu, pertumbuhan urbanisasi ini membutuhkan logistik dan infrastruktur tambahan untuk menghubungkan antar pulau dan mendukung tren e-commerce yang terus berkembang.
Namun, lambatnya proses logistik Indonesia menjadikan biaya logistik yang sangat tinggi. Di mana, masalah biaya logistik ini bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan secara global juga sedang menghadapi kenaikan yang sangat tinggi sekali.
"Di mana 25 persen daripada PDB dihabiskan untuk logistik, disebabkan untuk infrastruktur dan inefisiensi. Misalnya biaya pengiriman ke Surabaya lebih mahal dari pada pengiriman dari Bangkok ke Jakarta," ujarnya.
Selain itu, lambatnya proses juga menyebabkan penumpukan, karena lebih dari 30 persen arus barang Indonesia berpusat di Jakarta. Melihat hal ini, dia menilai Indonesia harus meningkatkan peralihan transportasi darat ke laut harus lebih efisien dan fleksibel.
"Indonesia harus meningkatkan peralihan transportasi darat dengan proses transportasi laut di Jawa dan Sumatera dimana seringnya keterlambatan perkapalan dan tingginya biaya, menyebabkan minimnya pengiriman laut jarak pendek," ujarnya.
Kata Arsjad, masalah utama yang menghambat beralihnya pengiriman darat ke laut jarak pendek adalah tingginya biaya transportasi laut, lamanya waktu untuk transportasi darat ke kapal, variabilitas waktu transportasi laut yang tinggi dan kurangnya fleksibilitas pengiriman.
"Peningkatan industri logistik maritim akan membutuhkan perubahan dan peningkatan transparansi antara industri pelabuhan perkapalan dan pendukungnya yang dapat difasilitasi oleh perform multimoda digital," pungkasnya.